Last modified: 2023-06-04
Abstract
Latar Belakang – Nilai perusahaan merupakan kondisi tertentu yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan salah satunya adalah profitabilitas. Kebijakan dividen memengaruhi kemampuan perusahaan secara signifikan untuk mengumpulkan uang dan nilainya. Hubungan teori sinyal dengan nilai perusahaan yaitu nilai perusahaan yang unggul dapat menjadi sinyal positif dan sebaliknya nilai perusahaan yang buruk dapat menjadi sinyal negatif.
Tujuan – Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, kebijakan dividen, leverage, dan struktur modal terhadap nilai perusahaan. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indoenesia (BEI) selama 5 tahun yakni tahun 2017-2021.
Desain / Metodologi / Pendekatan – Berdasarkan penentuan sampel dengan menggunakan purposive sampling diperoleh 16 perusahaan dan yang diambil menggunakan Rumus Slovin untuk pada penelitian ini sebanyak 50 laporan keuangan perusahaan yang akan mewakili populasi. Alat analisis dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan software SPSS 25.0.
Temuan - Hasil penelitian membuktikan bahwa profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen (DPR) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Leverage (DAR) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan struktur modal (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
Implikasi Penelitian – Bagi perusahaan disarankan untuk menaikkan nilai perusahaan dengan manajemen struktur modal. Bagi investor diharapkan memperhatikan bagaimana manajemen perusahaan mengelola struktur modal perusahaan sebagai pertimbangan dasar.
Keterbatasan Penelitian - Faktor yang digunakan dalam mengukur nilai perusahaan hanya 4 variabel. Sampel yang digunakan hanya berfokus periode pengamatan 5 tahun (2017-2021) sehingga hasil penelitian ini masih terbatas pada sub sektor perusahaan barang konsumsi.