Latar Belakang – Perusahaan konstruksi dan bangunan merupakan salah satu sub sektor industri yang terdaftar di BEI. Sub sektor konstruksi dan bangunan adalah salah satu sektor andalan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Tujuan – menganalisis pengaruh profitabilitas, jumlah dewan komisaris, ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR.

Desain / Metodologi / Pendekatan – Pendekatan yang digunakan kuantitatif. Populasi dan sampel penelitian berjumlah 23 perusahaan konstruksi dengan dua periode pengamatan, dengan menggunakan alat analisis regresi linier berganda. Sumber data penelitian menggunakan data sekunder data berupa laporan keuangan yang diperoleh dari BEI.

Temuan – Hasil penelitian menjelaskan adanya pengaruh langsung profitabilitas, jumlah dewan komisaris, ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR.

Implikasi Penelitian – Pemerintah perlu membuat aturan dan menjalankannya dengan mengutamakan kepentingan publik. Perusahaan dengan kesadarannya sendiri akan menjalankan CSR dan melaporkannya ke publik. Tanpa memperhatikan masalah free-riding, para konsumen (pemasok) akan mendasarkan keputusan membeli (menjual) pada tingkat pelaksanaan CSR.

Batasan Penelitian – Penelitian ini hanya menggunakan sampel sebanyak 46 perusahaan industri sektor konstruksi, sehingga hasil penelitian merupakan interpretasi dari 46 perusahaan industri sektor konstruksi dan belum dapat mewakili kondisi perusahaan lain yang go public di Bursa Efek Indonesia, dengan dua periode pengamatan.